Friday, April 29, 2016

Penyebab dan Pengobatan PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Penyebab dan Pengobatan PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis


PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis adalah salah satu penyakit paru-paru yang banyak di derita dan membahayakan, apakah Anda termasuk orang yang mengalami penyakit PPOK ?? Berikut ini informasi mengenai semua hal tentang penyakit PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis dimulai dari pengertian PPOK, penyebab PPOK, gejala PPOK, serta pengobatannya PPOK atau cara mengobati PPOK. Semoga informasi ini bisa menambah informasi Anda mengenai penyakit PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis.
Pengertian PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit paru-paru jangka panjang sampai bertahun-tahun yang sudah mencapai titik keparahan. Penyakit PPOK menyebabkan aliran udara terhalang dari dalam paru-paru sehingga pengidap akan mengalami kesulitan dalam bernapas.

PPOK umumnya merupakan kombinasi dari dua penyakit pernapasan, yaitu bronkitis kronis dan emfisema. Bronkitis adalah infeksi pada saluran udara ( bronkus ) menuju paru-paru yang menyebabkan pembengkakan dinding bronkus dan produksi cairan di saluran udara berlebihan. Sedangkan emfisema adalah kondisi rusaknya kantung-kantung udara pada paru-paru yang terjadi secara bertahap. Jadi bisa dikatakan jika Anda mengalami penyakit bronkitis kronis disertai penyakit emfisema artinya Anda mengidap penyakit PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis.

Penyebab PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis

PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis disebabkan oleh berbagai hal, hanya saja yang paling umum disebabkan karena faktor meroko atau asap rokok.

Prof. dr Faisal Yunus, SpP dari FKUI menjelaskan bahwa merokok juga dapat meningkatkan risiko terserang penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penyakit ini dapat menyebabkan kematian karena studi menunjukkan perokok yang mengidap PPOK biasanya meninggal di usia 60 tahunan.

Lalu bilau melanjutkan penjelasannya, asap rokok tak hanya mempengaruhi kesehatan pelakunya, tapi juga orang-orang di sekitar yang ikut terpapar. Asap rokoknya juga akan menempel di baju, tas, intinya barang-barang yang ada saat seseorang merokok. Residunya sama tetap mengandung zat yang mengganggu pernapasan.

Polusi udara juga bisa menyebabkan PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis, seperti asap kendaraan bermotor, asap dari pabrik, asap benda yang terbakar, dsb. Hanya saja tetap asap rokok yang penyebab utama dari penyakit pernafasan seperti PPOK ini.

Prof. dr Faisal Yunus, SpP dari FKUI juga menjelaskan Polusi udara hanya kita temukan di jalan raya, jadi sementara saja paparannya. Sedangkan rokok, asapnya ya mengikuti kemana-mana. Bayangkan kalau merokoknya habis puluhan batang dalam sehari. Bisa berapa polutan yang bersarang di tubuhnya.

Jadi asap rokok ini menyumbang besar perokok mengidap penyakit paru-paru seperti PPOK dibandingkan dengan penyebab lain karena asap rokok setiap hari di hirup dan bahkan setiap waktu apali jika puluhan batang yang hirup.

Selain asap roko dan polusi udara, PPOK juga dipengaruhi oleh faktor usia dan keturunan. PPOK akan berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun dan gejala penyakit umumnya muncul pada pengidap ketika berusia 35 hingga 40 tahun. Dan juga jika memiliki anggota keluarga yang mengidap PPOK, Anda juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit yang sama.

Penyebab dan Pengobatan PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis


Gejala PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Berikut beberapa gejala dari PPOK atau Penyakit Obstruktif Kronis, antara lain :

  • Batuk tanpa henti. Salah satu gejala utana dari PPOK adalah batuk tanpa henti yang menghasilkan lendir berlebihan. Jika batuk ini berlangsung dalam jangka waktu lama sampai berbulan-bulan bahkan sampai menahun, sangat mungkin sekali Anda mengalami penyakit PPOK.
  • Produksi lender berlebihan. Menurut ilmu kedokteran, orang sehat menghasilkan lendir. Tetapi jika tubuh Anda memproduksi banyak lendir lebih dari normal, maka Anda harus berhati-hati. Ini mungkin merupakan gejala PPOK. Anda juga harus memeriksa apakah ada perubahan warna atau tekstur lendir. Jika ternyata menjadi kuning, hijau atau berdarah, ini menunjukkan infeksi paru-paru.
  • Pernapasan bermasalah. Tanda peringatan penting lainnya PPOK susah untuk napas atau sesak napas. Anda mungkin bermasalah dalam bernapas saat Anda melakukan kegiatan sehari-hari seperti berolahraga, naik tangga dan bahkan saat Anda berdandan.
  • Sering mengi. Tanda peringatan lain dari PPOK adalah mengi. Seperti ada suara siulan ketika Anda bernapas. Jika Anda mengalami kesulitan bernapas dan mengi kemungkinan besar mengalami penyakit PPOK.
  • Tubuh terasa lelah. Jika Anda merasa lelah tanpa alasan tertentu dan terjadi ketika Anda memiliki masalah pernapasan, ini mungkin gejala PPOK. Anda mungkin tidak dapat melakukan aktivitas rutin dan mungkin mengalami kekurangan energi.
  • Kehilangan berat badan. Kehilangan berat badan tanpa ada alasan utama dianggap berbahaya dalam ilmu kedokteran. Ini juga merupakan gejala PPOK. Pada beberapa pasien PPOK, akan ada kehilangan nafsu makan dan asupan makanan mereka akan menjadi berkurang yang berakibat pada penurunan berat badan.
  • Perubahan warna kulit. Jika sudah mulai ada perubahan warna kulit yang membiru terutama jari dan kuku. Hal ini sebenarnya bukan merupakan gejala awal dari PPOK, tapi tahap baru penyakit yang lebih serius.


PPOk merupakan salah satu puncauk keparahan penyakit paru-paru jadi sangat berbahaya dan bisa berakibat kematian, fakta di Indonesia bahwa penyakit PPOK terus mengalami peningkatan. Riset kesehatan dasar tahun 2013 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan menyebut prevalensi pengidap penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di Indonesia sebesar 3,7 persen.

Prof dr Faisal Yunus, SpP(K) dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Ini membuktikan bahwa pengidap PPOK di Indonesia cukup tinggi, prevalensinya sekitar 14 persen. Masalahnya banyak masyarakat yang tidak tahu kalau mereka mengidap PPOK.

Pengobatan PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis

PPOK termasuk penyakit yang belum bisa disembuhkan total sampai saat ini. Pengobatan bertujuan untuk meringankan gejala dan menghambat perkembangan penyakit tersebut. Akan tetapi sangat perlu sekali untuk tetap mengobatinya dengan tujuan memungkinkan Anda untuk teapt menjalani hidup dengan lebih baik.

Beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan meliputi:

  • Berhenti merokok atau menghindari pajanan asap rokok. Ini merupakan langkah utama untuk memastikan agar PPOK tidak bertambah parah.
  • Menggunakan obat-obatan. Contohnya, inhaler (obat hirup) jenis pereda gejala atau inflamasi saluran pernapasan, tablet teofilin yang akan melebarkan saluran pernapasan, tablet mukolitik (pengencer dahak dan ingus), tablet antibiotik, serta tablet steroid.
  • Terapi untuk paru-paru, misalnya nebulisasi (mesin yang menyemprotkan uap cairan steril yang telah dicampur dengan obat-obatan pernapasan) dan terapi oksigen.
  • Program rehabilitasi paru-paru berupa latihan fisik yang biasanya akan dijalani selama kira-kira 1,5 bulan. Dalam program ini, pengidap akan diajari cara untuk mengendalikan gejala serta berbagai pengetahuan tentang PPOK.


Selain berhenti merokok dan juga minum obat, bisa juga Anda coba dengan pengobatan tradisional dari ramuan herbal alami yang bisa Anda olah sendiri, berikut beberapa tumbuhan atau buah-buahan yang sangat berkhasiat untuk paru-paru :

  • Tumbuhan Peppermint. Mentol yang ditemukan dalam peppermint membantu mengendurkan otot saluran pernapasan, yang memudahkan kesulitan bernapas. Tanaman ini juga bertindak sebagai antihistamin yang dapat bekerja untuk melonggarkan penyumbatan di saluran pernapasan.
  • Elecampane. Elecampane merupakan tanaman herbal yang mempunyai bentuk bunga menyerupai bunga matahari namun jika dilihat secara detail, akan tampak jelas perbedaannya. Fisikiawan dari Yunani menuliskan sejarah penggunaan obat elecampane ini, tenyata pada zaman dahulu elecampane telah digunakan sebagai jamu herbal untuk mengobati penyakit paru paru terutama bronkitis. Karena elecampane mempunyai senyawa polisakarida unulin, polimer dari fruktosa, dan akar yang mengandung helenin yang menjadi alasan kemampuannya dalam mengobati penyakit pernafasan.
  • Eucalyptus ( kayu putih ). Beberapa budaya telah manfaatkan kayu putih ini untuk kesehatan selama bertahun-tahun, karena kemampuannya untuk mengurangi iritasi tenggorokan, dan membuka saluran sinus yang tersumbat. Satu senyawa kunci dalam eucalyptus, cineole, yang memberi manfaat signifikan untuk memudahkan saluran pernapasan.


Itulah beberapa tumbuhan yang dipercaya dapat membantu menyembuhkan penyakit PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis secara alami. Demikian informasi mengenai Penyebab dan Pengobatan PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis, semoga bisa bermanfat dan menambah informasi mengenai penyakit PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis.

Artikel terkait :